Pengelola Wisata di Kebumen Diminta Tegas Tolak Pengunjung
MAGELANGEKSPRES.COM,KEBUMEN - Masa new normal bukan berarti corona telah hilang. Hingga kini pandemi masih terjadi dan di Kebumen juga masih terdapat orang dengan positif corona. Fenomena maraknya warga berduyun-duyun ke tempat wisata disikapi serius oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Wisata) Kabupaten Kebumen. Pasalnya, adanya beberapa tempat wisata yang buka, langsung diserbu pengunjung. Hal ini tentu sangat berbahaya. Terlebih banyak pengunjung yang tidak menerapkan standar protokol kesehatan. Ini seperti menggunakan masker, jaga jarak dan lainnya. Bahkan terdapat pula objek wisata yang membuka kolam renang. Hal tersebut tentunya sangat berisiko tinggi. Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Wisata) Kabupaten Kebumen pun meminta kepada pengelola wisata di Kabupaten Kebumen untuk memperketat pengawasan terhadap pengunjung. Bahkan, melalui Surat Resmi Nomor 556/1379 tetanggal 15 Juni 2020, yang ditandatangani Kepala Dispora Wisata Azam Fathoni, Dinas tegas meminta untuk menolak kedatangan pengunjung wisata. “Hal ini sangat perlu kita lakukan dalam rangka untuk melindungi kepentingan masyarakat dan mencegah penyebaran Covid-19,” tuturnya dalam surat tersebut. Saat dikonfirmasi Ekspres, Azam Fathoni membenarkan akan hal tersebut. Dikatakannya, sesuai Rakor persiapan Simulasi Pembukaan Destinasi Wisata yang digelar 11 Juni lalu, sejumlah persiapan pun masih dilakukan. Ini dalam rangka menuju pembukaan obyek wisata. Surat dimaksud, dikatakan Azam Fathoni bukan sebagai perpanjangan jangka waktu penutupan destinasi wisata, sebab hingga surat tersebut diterbitkan memang belum ada keputusan dari dinas yang membolehkan adanya pembukaan obyek wisata. “Ya memang belum dibuka,” tegas Azam Fathoni. Dalam surat yang ditujukan kepada para pengelola obyek wisata tersebut, Dispora Wisata mengajak untuk saling menjaga agar obyek wisata tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Untuk itu pengelola wisata juga diwajibkan menyiapkan sarana prasarana sesuai standar protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19. Setelah itu akan dilaksanakan verifikasi. Setelah lulus verifikasi, diperbolehkan menerima pengunjung yakni wasatawan lokal dulu. Wisata yang ada fasilitas renang, meski telah dibuka namun kolam renangnya harus ditutup dulu. “Oleh karenanya, apabila masih ada aktifitas masyarakat di wilayah obyek wisata untuk dapat dihentikan, ditutup atau dibubarkan,” tegasnya dalam surat. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: